Indeks

UKM Rakik Kacang Terkendala Bahan Baku Mahal

Payakumbuh – 13 orang ibu-ibu pekerja di usaha Rakik Kacang Amai Baja di Kelurahan Balai Jariang, Kecamatan Payakumbuh Timur tampak sedang asyik bekerja memproduksi makanan yang biasa dikenal dengan nama peyek kacang itu, Selasa (25/1).

Usaha milik Indrawati ini telah berdiri sejak tahun 2000an dan memasok rakik kacang tak hanya di dalam daerah saja, bahkan sudah sampai ke luar daerah seperti Riau dan Jambi.

“Dalam sehari kami berproduksi mulai proses masak dan pengemasan produknya hingga waktu salat zuhur,” kata Indrawati.

Indrawati kepada wartawan mengaku pada saat pandemi Covid-19 ini juga mengalami hal yang sama seperti pelaku usaha lainnya, pemasaran terkendala dan omset menurun. Tapi dia tak serta merta mengehentikan usahanya itu, masih tetap berproduksi tapi dengan mengurangi jumlah produksi rakik kacang yang dijual.

“Masa saat pandemi adalah masa tersulit, tapi kita tetap semangat berusaha karena kita punya pekerja yang butuh mencari buat keluarga mereka,” kata Indrawati.

Berbekal semangat itu, secara bertahap usaha Indrawati ini kembali bangkit, pesanannya kembali berangsur meningkat meski usaha rakik kacang ini dihadapkan dengan kondisi harga bahan baku yang naik.

“Bahan baku minyak makan dan kacang mahal, ditambah plastik ukuran 19/30 yang sulit didapatkan,” katanya.

Mak Yes (57 tahun), salahsatu pekerja dengan wajah riangnya mengatakan di tempat ini mereka mencari penghidupan dan tak lupa bersyukur kepada Allah SWT karena masih terus bisa menghidupi keluarga.

“Kami berharap ada perhatian pemerintah dengan naiknya harga minyak goreng dan kacang,” tukuknya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Sopan Santun Baja Tantyo Cipta Adi menyampaikan kalau usaha ini juga berkontribusi dalam mendukung kegiatan kepemudaan di Balai Jariang, seperti pada iven jalan sehat kemarin mereka memberi bantuan dana dan fasilitas mobil untuk antar jemput peralatan dan kebutuhan kegiatan.

“Kami sangat apresiasi semangat masyarakat yang masih mau berkontribusi untuk iven kepemudaan, meski kondisi usahanya belum stabil,” kata Tantyo.

Sementara itu, Lurah Musliadi mengatakan meski baru beberapa minggu menjabat sebagai lurah di Balai Jariang, pihaknya akan mencarikan peluang bagi pelaku usaha di kelurahannya agar dapat meningkatkan kapasitas usaha dan sumber daya manusianya.

“Kita bisa dorong mereka ikut koperasi maupun mendapat pelatihan dari instansi terkait,” ungkapnya (Joli)

Exit mobile version