Payakumbuh – Kelurahan Kototuo Limokampuang, Tiakar dan Koto tangah bertarung menjadi kelurahan terbaik tingkat Kota Payakumbuh yang saat ini sudah memasuki penilaian tahap ke-II atau tahap Klarifikasi Lapangan yang dilaksanakan 15 dan 16 Oktober 2024.
Ketua Tim Penilai Elfriza ‘Chece’ Zaharman mengatakan bahwa kelurahan yang melaju ke tahap ke-2 merupakan hasil dari penilaian administrasi dan ditetapkan tiga kelurahan terbaik administrasi.
“Sebelumnya telah dilaksanakan penilaian administrasi kepada sejumlah kelurahan dan saat ini sudah terpilih tiga kelurahan terbaik administrasi dan melaju ke tahap klarifikasi atau penilaian lapangan,” ujar Chece saat pelaksanaan penilaian lapangan di Kelurahan Kototuo Limokampuang, Selasa (15/10/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Wali Kota Payakumbuh, Kepala BKPSDM, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Kabag Pemerintahan, DPD LPM Kota Payakumbuh, Camat Payakumbuh Selatan, Lurah se-Kecamatan Payakumbuh Selatan, Ketua KAN Limbukan PB Dt. Mogek Bosa Nan Itam, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, dan Tokoh Masyarakat lainnya.
Cheche mengatakan terdapat indikator penilaian dari tiga bidang yakni Bidang Pemerintahan denegan indikator sarana prasarana, kinerja, inisiatif, dan lainnya. Selanjutnya Bidang Kewilayahan dengan indikator identitas kelurahan, batas, pengaturan investasi dan lainnya.
“Ketiga, bidang kemasyarakatan dengan indikatornya itu adalah partisipasi masyarakat lembaga kemasyarakatan PKK, keamanan dan ketertiban, dan indikator lainnya. Bobot penilaian, 30 persen dari penilaian administrasi dan 70 persen dari penilaian lapangan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Lurah Kototuo Limokampuang Nurasiah mengatakan Moto Kelurahan Kototuo Limokampuang adalah CERIA atau Cepat, Efektif, Ramah, Inovatif, dan Amanah.
Sementara visi Kelurahan Kototuo Limokampuang yakni terwujudnya masyarakat kelurahan Kototuo Limokampuang yang sehat, bersih, agamis dan didukung oleh Aparatur Pemerintah yang Profesional.
Salah satu inovasi di Kelurahan Kototuo Limokampuang yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) yang saat ini telah memiliki satu rumah bibit. Selanjtunya penanganan stunting dengan terus mengadakan sosialisasi tentang zizi untuk ibu dan balita serta pembangunan Dapur Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting), dan sejumlah inovasi lainnya. (Joli)