Indeks

EKA PUTRA : PROMOSI WISATA TAK MENGENAL WAKTU DAN TEMPAT

Tanah Datar – Wisata tidak mengenal waktu dan tempat, itulah yang dilakukan Bupati Tanah Datar Eka Putra, saat sedang dalam perjalanan dinas menuju Jakarta dengan menggunakan kendaraan dinas BA 1 E bersama rombongan, pada Sabtu (21/5).

Demi untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Tanah Datar, Bupati Eka langsung mempromosikan pesona Tanah Datar saat bertemu dengan rombongan wisatawan Inova Brotherhoods asal dari kota Malang, saat berada di kapal Ferry dalam penyeberangan dari pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak.

Saat itu, Bupati menyampaikan beberapa spot objek wisata yang ada di Tanah Datar, diantaranya Puncak Aur Sarumpun, Istano Basa Pagaruyung, Nagari Pariangan yang dikenal sebagai Desa Terindah di Dunia, Puncak Marapalam, Benteng Van der Capellen dan yang lainnya.

Bupati juga terangkan kalau berwisata ke Tanah Datar harganya sangat murah dan dijamin pasti puas, karena memang objek wisatanya adalah perpaduan antara wisata adat, budaya, sejarah dan juga wisata alam.

“Kalau berwisata di Tanah Datar parkir kendaraan dari pagi sampai sore cuma Rp. 5.000,- saja, selain itu makanannya juga murah dan enak. Kalau ada rumah makan yang memberikan tarif mahal tolong sampaikan langsung sama Saya, Saya pastikan untuk menegur mereka,” sampainya.

Eka Putra juga sampaikan, kalau ingin menikmati semua objek wisata yang ada Tanah Datar harus menginap minimal 1 (satu) malam saja.

Sementara Ketua rombongan Inova Brotherhoods Malang Provinsi Jawa Timur Cahya, saat itu mengatakan bahwa dirinya sebelumnya juga pernah ke Tanah Datar. Namun menurut Cahya, Tanah Datar dulu dan sekarang sangat jauh berbeda.

“Saya 12 tahun yang lalu sudah pernah ke Tanah Datar, namun Tanah Datar sekarang sama dulu sudah sangat jauh berbeda. Sekarang Tanah Datar sudah sangat luar biasa, banyak sekali perubahan. Terutama wisata ya, saya malah sempat bingung dulu jalannya sempit sekarang sudah lebar dan banyak alternatif,” ujarnya.

Cahya juga menyampaikan bahwa dirinya bersama rombongan memang tidak mengagendakan untuk menginap di Tanah Datar, karena memang 12 tahun yang lalu saat dirinya ke Tanah Datar belum ada hotel yang bagus.

“Sepengetahuan Saya dulu di Tanah Datar belum ada penginapan yang bagus, ternyata sekarang malah sudah ada hotel berbintang dan juga penginapan-penginapan lain yang bagus. Menyesal juga, nyesal nya karena ngga sempat nginap disana,” tambah Cahya.

Terkait dengan harga makanan dan minuman di objek wisata yang ada, menurut Cahya harganya juga sangat murah dan masyarakatnya tidak memanfaatkan situasi.

“Kami sempat makan dan belanja minuman di Istano Basa Pagaruyung, disana harganya juga murah. Kita tidak ditipu ya, karena kita wisatawan datang kesana tapi masyarakatnya tidak menggunakan aji mumpung ya, harga yang ditawarkan relatif normal,” kata Cahya.

Yang paling utama menurut Cahya, di Tanah Datar sekarang objek wisatanya sudah mulai tergali semuanya walaupun memang butuh waktu dan proses tetapi sangat luar biasa dibandingkan 12 tahun lalu saat dia datang pertama kali ke Tanah Datar. “Insyaallah Saya akan kesana lagi dan mengajak teman-teman yang lainnya, dan pastinya akan nginap di sana,” tutur Cahya bersemangat.

Diakhir penyampaiannya, Cahya juga mengatakan kalau saat ini Pemda Tanah Datar dinilai sudah sangat siap untuk menggali seluruh objek wisata yang ada.

“Saya lihat sendiri Pemda Tanah Datar sudah sangat siap, mulai dari sarana infrastruktur, hotel, makanan dan saya lihat masyarakatnya juga sudah mulai siap. Nah tinggal lagi bagaimana Pemda Tanah Datar mempromosikannya ke luar, mungkin dengan mengadakan event-event setiap minggu, baik itu event tingkat Sumatera Barat, tingkat Sumatera, bahkan tingkat Nasional atau mancanegara. Ini supaya Tanah Datar semakin dikenal secara luas, sehingga tidak kalah dengan daerah-daerah lain yang mungkin sudah dikenal lebih dulu. Saya yakin kedepan Tanah Datar bisa menjadi iconnya Sumatera Barat,” harapnya. (Joli)

Exit mobile version