Indeks

Erwin Yunaz : Situasi Sulit, Kepala Daerah Dituntut Kreatif Dan Inovatif

Payakumbuh – 50 Tahun Payakumbuh dipimpin oleh pemimpin berumur 50 tahun pula. Muncul pertanyaan kepada kepala daerah seberapa jauh mereka mampu dan tahan dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang, bagaimana memberikan karya dalam kondisi sulit.

Wakil Wali Kota Erwin Yunaz menyebut ini sebagai tantangan ketahanan seorang pemimpin di era krisis, artinya seberapa kuat ketahanan fisik dan psikis, apakah mereka sanggup atau tidak berkreasi mengelola energi bersama untuk mendukung pemerintahan.

Bukti siapnya duet F-Win (Riza Falepi-Erwin Yunaz) membangun kota menuju ke arah yang lebih baik telah ditunjukkan dengan Payakumbuh berada di tatanan umurnya yang ke 50 tahun dan branding kota City of Randang sudah dikantongi.

Menurut Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, pencapaian ini tidaklah mudah, karena kedepan akan ditambah dengan tantangan untuk mendatangkan peluang investasi ke kota.

“Kita tengah diuji dalam menggerakkan ekonomi kota, mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan untuk disebut sebuah kota, yaitu mendatangkan investasi. Awal dari investasi itu sendiri adalah Network atau jejaring,” kata Erwin kepada media, Jumat (16/4).

Bukti dari pentingnya enterpreneurship kepala daerah adalah mereka selain dituntut menjadi CEO yang mampu bergerak dalam kondisi sulit, sekaligus harus bisa meyakinkan investor untuk bekerja sama.

“Perimeter mengukur kerja pemimpin, mampu mendatangkan prestasi dan membangkitkan kreatifitas. Payakumbuh dulunya tidak punya identitas, satu-satunya dari 530 kota/kabupaten se Indonesia yang melakukan rebranding. Dengan usaha yang tidak mudah, kita bisa merebut klaim kepemilikan Randang dari negara lain, ditambah kota kita juga terkenal dengan kota kuliner. Artinya kedepan kemudahan investasi akan menjadi keunggulan luar biasa dari Payakumbuh,” tambahnya.

Wawako juga menambahkan sisi penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana kepala daerah sebagai tuan rumah yang baik yang menjadi pintu masuk investor. Tuan rumah terlibat banyak, dalam hal ini mereka membangun koordinasi yang baik bersama stakeholder terkait, sinergi harus ada kalau berbicara kemajuan daerah.

“Payakumbuh sampai malamnya pun ramai, tidak seperti daerah lain di Sumbar. Banyak yang bisa dikembangkan di negeri kita sendiri, outputnya adalah memberikan kemakmuran kepada masyarakat. Payakumbuh juga tengah menyambut pembangunan jalan tol, kita menyikapi potensi masa depan,” ujarnya.

Menariknya, di balik kunjungan belasan kepala daerah lainnya bersama anggota DPR RI bertemu menteri, terpisah di Payakumbuh, Wawako Erwin Yunaz tengah sibuk mengeluarkan produk kreatifnya mendirikan School of Randang. Kehadiran School of Randang ini diharapkan akan menjadi wisata kuliner ikonik kedepannya di Payakumbuh.

“Sejauh ini testimoni cukup baik dari anak-anak sekolah yang tertarik untuk belajar Randang, dan ini baru dari anak sekolah di Payakumbuh saja. Coba bayangkan jika yang datang adalah siswa/siswi dari luar daerah, tentu akan memberikan potensi hidup kepada pasar kita. Inilah salahsatu bentuk kreatifitas kita dengan akan banyaknya kunjungan-kunjungan ke Payakumbuh untuk belajar Randang di industri,” kata Erwin.

Menurut wawako, fungsi kepala daerah mungkin semakin dikerdilkan, tantangan kedepan adalah bagaimana membangun network dan komunikasi, tetapi yang perlu digarisbawahi adalah sumber daya manusia (SDM) di dalam perlu dibenahi.

“Kita harus menyikapi kondisi sulit di masa yang akan datang, kita tidak harus terpaku menunggu kondisi ekonomi global membaik tanpa adanya giat yang diperlukan daerah, disini dituntut kemampuan enterpreneurship dan kreatifitas kepala daerah,” ujar Erwin.

Wawako menyebut School of Randang sebagai Teaching factory. Sebuah gerakan kreatifitas, yang akan menjadi ikonnya Kota Payakumbuh. Penguatan dari lintas sektoral untuk sama-sama memahami apa tujuan dari Kota Payakumbuh kedepan.

“Kita membawa proses kemana branding City of Randang ini. Butuh waktu mencetak SDM yang kuat, karena ASN kita terbiasa bekerja seperti itu adanya sejak lama. Kita memacu mereka dengan dibawa ke dunia bisnis, sehingga bisa beradaptasi dengan program yang kita canangkan. Sementara masyarakat kita sudah cerdas, peran kepala daerah tinggal bagaimana kita sepemahaman melanjutkan program-program yang telah dirangkai dari awal, mencerminkan keinginan bersama, ide-ide seabrek disalurkan, nanti bisa disampaikan dalam bentuk diskusi,” terang Wawako. (Joli)

Exit mobile version