Denmark — Wali Kota Riza Falepi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dengan Kepala Daerah Kota Payakumbuh mendapatkan kesempatan yang sangat berharga sebagai salah satu dari 9 kepala daerah di Indonesia yang diundang untuk mengikut Pertemuan Tingkat Tinggi Delegasi Indonesia ke Denmark bersama Direktorat Penanganan Sampah Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK melalui Organic Waste Project dari tanggal 26 Juni hingga 2 Juli 2022
Peserta undangan High Level Trip to Denmark itu antara lain kepala daerah dari Provinsi Sumatera Barat, Kota Bukittinggi, Kota Jambi, Kota Banda Aceh, Kota Payakumbuh, Kota Sawah Lunto, Kota Solok, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Sidoarjo. Acara ini diadakan oleh Danish Environmental Protection Agency (DEPA).
“Dengan peluang ini, kami dapat belajar membuat pusat pengolahan sampah yang memberikan dampak sirkular ekonomi, di antaranya composting dan lain-lain. Kesempatan ini sangat kami hargai, karena salah satu problem perkotaan adalah masalah persampahan, perlu program yang cepat dan tepat untuk mengatasinya,” kata Riza saat dihubungi media via seluler, Kamis (30/6).
Dijelaskan Riza, di Denmark pengolahan sampah sudah menggunakan teknologi seperti produksi biogas. Proses reuse, reduce dan recicle sampah sudah berjalan dengan sangat baik. Pembayaran oleh masyarakat terkait sampah sudah include dengan pembayaran pajak.
Selanjutnya, pengambilan sampah sudah terjadwal dalam waktu satu tahun dan diambil setiap minggu dengan jenis sampah yang berbeda. Kalau di pusat pemilahan dan recycle sudah terpilah 42 jenis sampah.
“Pemilahan sampah kalau di daerah kita baru dengan 2 jenis organik dan organik atau dengan 5 jenis sampah pemilahan sedangkan di Denmark sudah sampai 10 jenis pemilahan. Masyarakat sudah dengan kesadaran sendiri melakukan pemilahan dari rumah tangga atau mengantarkan sampah ke pusat pemilahan,” kata Riza.
Riza menyebut, sirkular ekonomi intinya sesuatu yang dibuang, atau sampah diusahakan kembali bernilai ekonomi dengan berbagai cara, dan hal tersebut bagus bagi pilihan sistem pengolahan sampah yang akan diterapkan.
Ditambahkannya, ada berbagai sistem pengolahan sampah, dan itu tidak satu model saja, tapi disesuaikan dengan keadaan sampah, jumlah timbulan sampah yang dihasilkan, serta kesiapan biaya pengolahan. Pilihan-pilihan sistem ini bisa kombinasi seperti komposting, pemilahan, recycle, dan bahkan gas metan dari dampah bisa dipakai sebagai sumber gas untuk memasak warga sekitar.
“Jadi banyak hal yang harus dipelajari untuk nanti bisa dicarikan bentuk yang pas diaplikasikan di Kota Payakumbuh, sebagai tindak lanjut dari hasil kunjungan ke Denmark ini,” ujar Politikus PKS itu.
Selanjutnya, Riza menyebut ini adalah proyek jangka panjang, sehingga agar terjadi koordinasi lintas dinas, keberlanjutan program, maka wali kota dua periode itu mengajak Sekretaris Daerah, dan tentu yang wajib juga hadir adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup selaku leading sektornya.
“Hal ini mengingat jabatan Saya tinggal hanya beberapa bulan lagi, maka pejabat ini nantinya bersama Pj. Wako yang ditunjuk pemerintah pusat diharapkan ikut melanjutkan pekerjaan pasca masa pengabdian Saya,” kata Riza.
Yang jelas, kata wali kota yang banyak prestasi itu, hasil utamanya ke sana belajar tentang cara mengolah sampah yang benar, ekonomi persampahan, dan tentunya mencari solusi model pengolahan sampah yang tepat bagi Kota Payakumbuh. (Joli)