PAYAKUMBUH,- Komisi C DPRD Kota Payakumbuh ang merupakan mitra kerja Dinas Pendidikan, melakukan pemantauan Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka terbatas yang telah digelar sejak beberapa pekan terakhir. Pemantauan terhadap PBM tersebut dipimpin Ketua Komisi C, Ahmad Zifal didampingi koordinator, Armen Faindal serta tiga orang anggota, yakni Suparman, Mustafa serta politisi Nasdem dua periode, Ismet Arius.
Pemantauan yang dilakukan pada Selasa pagi (31/8) itu dilakukan di dua tingkatan sekolah, yakni Sekolah Dasar Negeri 06 Tarok serta SLTPN 1 Payakumbuh yang berada di pusat Kota Payakumbuh. Selain memantau pelaksanaan PBM tatap muka terbatas, rombongan Komisi C juga memantau penerapan protokol kesehatan (Prokes). Yakni penggunaan masker oleh warga sekolah, terutama murid atau pelajar, penyediaan tempat cuci tangan, pengukuran suhu tubuh serta peserta didik yang membawa bekal.
Menurut Ahmad Zifal, dari dua sekolah yang didatangi, pihak sekolah cukup taat dalam memenuhi persyaratan yang diwajibkan agar PBM tatap muka bisa digelar. Murid atau pelajar juga disiplin dalam penggunaan masker.
“Dari dua sekolah yang kita kunjungi, penerapan protokol kesehatan sudah cukup baik dan telah sesuai dengan apa yang diarahkan tim Covid-19 Kota Payakumbuh. Namun ke depan tentu kita butuh dukungan semua pihak agar PBM tatap muka yang telah digelar jangan sampai berulang dengan belajar daring,” ucapnya.
Politis PPP itu juga mengingatkan Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan Payakumbuh untuk memaksimalkan penggunaan dana APBD sebesar 8 persen yang telah dianggarkan untuk penanganan Covid-19.
“Sebelum perubahan (APBD, red) kita lihat masih banyak dana tersisa. Untuk itu kita minta Dinas Pendidikan memaksimalkan dana yang tersisa. Kita harapkan dukungan sarana dan prasarana dari Dinas Pendidikan untuk sekolah, baik untuk penyediaan masker maupun alat pengukur suhu dan lainnya,” tutupnya.
Sementara itu Koordinator Komisi C DPRD Payakumbuh, Armen Faindal menyebutkan, pihaknya mendukung jika nantinya PBM tatap muka yang saat ini digelar secara terbatas bisa dilaksanakan secara penuh dengan tidak ada lagi pembatasan jumlah murid atau pelajar di dalam kelas. Namun pihak sekolah juga diharapkan bisa terus berbenah ke arah lebih baik, sehingga kasus positif Covid-19 tidak ada lagi.
“Kita mendukung agar PBM tatap muka bisa terus terlaksana, sebab belajar sekolah secara daring tidak semaksimal dibandingkan tatap muka langsung di sekolah. Bahkan kita juga mendukung agar PBM tatap muka tidak lagi digelar dengan jumlah peserta didik yang terbatas. Kalau bisa segera dengan jumlah penuh seperti biasa. Namun tentu perbaikan atau pembenahan perlu terus dilakukan pihak sekolah dan dinas pendidikan,” ucap politikus Partai Demokrat itu.
Armen yang juga Wakil Ketua DPRD Payakumbuh itu juga menyebutkan, pihak sekolah dinilai sudah siap melaksanakan PBM tatap muka secara penuh, namun tentu masih ada hal-hal yang harus diperbaiki sambil berjalan. Saat ini di Payakumbuh yang telah memulai PBM tatap muka cecara terbatas sejak beberapa pekan lalu, masih membatasi jumlah murid atau pelajar baik di tingkat SD maupun SLTP. (Joli)