Tanah Datar-Pasukuan Piliang Nagari Tuo Pariangan beri gelar kehormatan adat kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Irjen. Pol Teddy Minahasa Putra, SH, S.IK, MH beserta isteri Ny. Merthy Kushandayani Teddy yang diberikan oleh Tampuak Tangkai Alam Minangkabau, Kamis (16/06) di Rumah Gadang Jufrizal, SE, Angku Dt. Bandaro Kayo Suku Piliang.
Prosesi pengukuhan gelar adat yang diberikan Angku Dt. Bandaro Kayo dari pasukuan Piliang itu diawali dengan pidato adat dilanjutkan pemasangan saluak oleh Ketua LKAAM Provinsi Sumatera Barat Fauzi Bahar Dt. Nan Sati, pemasangan keris oleh Angku Datuak Bandaro Kayo dan pemberian tongkat oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra itu berjalan dengan khitmat dan penuh nuansa adat daerah setempat.
Gelar kehormatan adat yang diberikan kepala Irjen Pol Teddy Minahasa adalah “Tuanku Bandaro Alam Sati”, sementara isteri beliau Ny. Merthy Teddy Minahasa diberi gelar “Puti Sibadayu Alam” dan ini sesuai dengan Keputusan Tampuak Tangkai Alam Minangkabau Nomor 146/SK-TTAM/2022, yang ditanda tangani oleh Jufrizal, SE Angku Dt. Bandaro Kayo.
Pemberian gelar oleh Angku Dt. Bandaro Kayo ini sebelumnya difasilitasi oleh LKAAM Tanah Datar dan LKAAM Provinsi Sumatera Barat dengan pertimbangan yang bersangkutan telah banyak berjasa dalam menjalankan tugas di Ranah Minangkabau Sumatera Barat.
Dari sejumlah pelaksanaan tugas yang cukup berarti bagi masyarakat Sumatera Barat yaitu MoU tentang perkara ringan di tengah-tengah masyarakat diselesaikan oleh niniak mamak (Restoratif Justice).
Ketua LKAAM Tanah Datar H. Arseno Dt. Andomo pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Irjen Pol. Teddy Minahasa Putra yang telah berbuat bagi kemaslahatan masyarakat di Sumatera Barat.
Senada dengan itu Ketua LKAAM Sumatera Barat Fauzi Bahar Dt. Nan Sati menyampaikan usai dilewakan di Rumah Gadang Angku Dt. Bandaro Kayo ini nanti akan dilanjutkan peresmiannya di Istano Basa Pagaruyung dan itu bertepatan dengan Peringatan Hari Bhayangkara ke-76 tahun 2022.
“Kegiatan ini merupakan sejarah baru bagi Bupati Tanah Datar, dimana ada Peringatan Hari Bhayangkara sekaligus menyebarluaskan gelar Tuangku Bandaro Alam Sati,”ujar Fauzi Bahar.
Pada kesempatan yang sama Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM mengatakan, dengan telah diberikannya gelar “Tuanku Bandaro Alam Sati” kepada Bapak Irjen Pol Teddy Minahasa Putra berarti beliau sudah menjadi dunsanak, mamak serta keluarga besar kita Minangkabau.
“Ketek Banamo, Gadang Bagala, tidak lagi diberikan kepada warga Minangkabau, tetapi juga kepada orang yang peduli terhadap masyarakat Minangkabau,” ujarnya.
Bupati Eka Putra berharap dengan pemberian gelar ini akan mempererat tali silaturrahmi dan ikatan kekeluargaan Bapak Irjen Pol Teddy Minahasa dengan masyarakat Minangkabau dan Sumatera Barat.
“Anak itiak anak angso bari makan di tapi banda, ketek dibari namo, gadang diagiah gala, ungkapan ini tidak hanya berlaku bagi orang Minangkabau saja namun juga berlaku bagi orang dari luar suku Minangkabau yang dianggap berjasa bagi tatanan kehidupan, adat dan budaya di Minangkabau,”ulasnya.
Sementara itu Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas pemberian gelar di Nagari Tuo Pariangan, namun itu bukanlah suatu prestasi tetapi merupakan kewajiban terhadap pelaksanaan tugas.
“Amanah ini Insya Allah akan saya jaga dengan sebaik-baiknya dimanapun saya berada dan saya menyadari gelar bukanlah suatu yang ringan, tetapi harus dilaksanakan dengan keikhlasan dan ketulusan,” kata Teddy Minahasa Putra.
Irjen Pol. Teddy Minahasa menegaskan dan perlu digaris bawahi adalah bangkitnya kembali taring adat di Minangkabau dalam bentuk MoU antara Polisi dengan LKAAM atau Kerapatan Adat Nagari (KAN).
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.IK, M.Si, Pejabat Utama Polda Sumbar, Walikota Bukittinggi, Bupati 50 Kota, Wakil Wali Kota Padang Panjang, Asisten I Setda Tanah Datar, Kepala OPD, Kapolres AKBP Rully Indra Wijayanto, S.IK, M.Si, Bupati Tanah Datar 2005-215 M. Shadid Pasadigoe dan undangan lainnya. (Joli)