Tanah Datar, – Salawat dulang atau Salawaik Dulang adalah sastra lisan Minangkabau yang bertemakan Islam. Dalam sastra masyarakat Minangkabau, pertunjukan salawaik dulang selalu menceritakan kisah kehidupan nabi Muhammad SAW, cerita yang memuji nabi, atau cerita yang berhubungan dengan persoalan agama Islam dengan diiringi irama bunyi ketukan jari pada dulang atau piring logam besar itu.
Pertunjukan salawaik dulang biasanya dilakukan dalam rangka memperingati hari-hari besar agama Islam dan alek nagari. Pertunjukan ini tidak dilakukan di kedai (lapau) atau lapangan terbuka, namun biasanya hanya dipertunjukkan di tempat yang dipandang terhormat seperti masjid, mushalla atau surau. Hal ini yang dilakukan oleh jamaah masjid Al Bayan nagari Peninjauan Kecamatan X Koto, dalam rangka silaturahmi dan merayakan hari raya Idul Fitri 1444 H, Rabu (26/4) malam.
Tampak hadir pada acara tersebut Bupati Tanah Datar periode 2005-2015 M Shadiq Pasadigoe, Camat X Koto Adiawarman, Wali Nagari Paninjauan, Ketua KAN, BPRN, Kepala Jorong serta tokoh masyarakat, perantau dan seluruh jamaah masjid Al Bayan.
Bupati Tanah Datar Eka Putra yang hadir pada acara tersebut sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, ini merupakan salah satu tradisi masyarakat yang harus terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya masyarakat di Minangkabau.
Dikatakannya, salawaik dulang sangat tepat pada kondisi saat ini. Gempuran modernisasi dan tekhnologi, membuat banyak masyarakat terutama generasi muda yang acuh tak acuh pada adat istiadat, tidak peduli pada seni tradisi, juga sudah tidak lagi mengenal budaya adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk kita mengenalkan kepada anak kemenakan kita tentang budaya Minangkabau. Apalagi kita di Tanah Datar merupakan Luhak Nan Tuo, pusat kebudayaan alam Minangkabau itu sendiri. Kita harapkan adanya regenerasi pelaksanaan kegiatan ini, sehingga generasi muda dapat mengisi waktu melakukan kegiatan yang bermanfaat jauh dari hal yang membawa mudarat,” harap Bupati.
Selain itu, Bupati Eka Putra juga berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana silaturahmi dan berkumpulnya masyarakat, saling berkomunikasi, dan menciptakan kontrol sosial sesama anggota masyarakat.
Menurut Bupati, pemerintah juga menaruh perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan nilai keagamaan, serta adat dan budaya di Tanah Datar.
“Komitmen ini kita wujudkan melalui program unggulan di bidang keagamaan untuk mewujudkan Tanah Datar madani. Ada program Satu Rumah Satu Hafizh, dan peningkatan kesejahteraan guru TPA dan tahfizh. Semua tentu butuh dukungan penuh masyarakat, baik di kampung halaman, maupun di perantauan,” pungkasnya.
Wali Nagari peninjauan Irzal Can mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam rangka menjalin silaturahmi dan menggalang dana pembangunan masjid.
“Terimakasih kepada pemerintah, masyarakat dan perantau yang telah memberikan perhatian dan membantu secara moril, materi dalam rangka pembangunan masjid,” ucapnya.
Selain itu, untuk tahun ini beberapa pembangun fisik juga akan dilaksanakan di nagari Peninjauan diantaranya pengaspalan jalan dan perbaikan irigasi. Untuk itu mari bersama-sama kita dukung kegiatan pembangunan tersebut, pungkasnya.
Sementara itu ketua pelaksana Yurnaidi sampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Tanah Datar yang telah menyempatkan hadir disela-sela padatnya agenda daerah sampai malam ini. “Terima kasih pak Bupati sudah hadir, kehadiran bapak malam ini tentunya sebagai wujud kecintaan kepada masyarakat Nagari Peninjauan”, ucapnya. (Joli)