Batusangkar – Homestay atau tempat penginapan sementara bagi para turis atau wisatawan tidak semata menjual kamar namun bagai mana sebuah rumah yang menarik, asri dan nyaman ditempati bagi tamu, sehingga meninggalkan kesan dan cerita yang menarik bagi tamu yang menginap.
“Homestay tidak luput dari rumah bukan hanya kamar, jadi yang dijual itu rumah bukan kamar saja, jika hanya kamar saja yang dijual itu tidak jauh beda dengan hotel, yang menginap di homestay bukan berarti tidak mampu menginap di hotel jadi suasana homestay itu ada magnet dan punya kesan tersendiri dan menjadi cerita yang menarik bagi tamunya,”ucap Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH.
Hal itu dikatakan Wabup Richi Aprian ketika menghadiri silaturrahmi sekaligus halal bi halal Himpunan Homestay Sumatera Barat (PHSB), Minggu (22/05) di Kampung Minang Nagari Sumpur Kecamatan Batipuh Selatan.
Menurut wabup terkadang wisatawan sudah jenuh menginap di hotel dan mencari suasana yang lain untuk menginap, seperti suasana perkampungan atau nuansa rumah yang dekat dengan objek-objek wisata.
“Kita minta Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, kabupaten dan kota serta lembaga terkait dapat berkolaborasi dan saling bersinergi sehingga homestay di Sumatera Barat terus tumbuh dan berkembang dengan baik,”ujarnya.
Wabup Richi Aprian juga katakan jika Kabupaten Tanah Datar masuk 50 besar desa wisata terbaik se Indonesia dan meraih juara empat kategori souvenir pada ADWI 2021 yang lalu yaitu diraih oleh Nagari Sumpur Kecamatan Batipuh Selatan.
Hal senada juga dikatakan sebelumnya oleh Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Sumatera Barat Doni Hendra, MM yang turut hadir saat halal bi halal itu. Dikatakan Hendra jika pemprov Sumbar dalam hal ini Dinas Pariwisata sangat mendukung persatuan homestay se-Sumatera Barat ini dan sudah diresmikan semenjak 2020 yang lalu.
“Pada tahun 2020 hingga 2021 homestay ini belum banyak ada sekitar 300 homestay, namun saat ini sudah mencapai 500 an dan sudah terdaftar dalam persatuan homestay Sumatera Barat, ini luar biasa perkembangannya, ”ucap Doni.
Doni juga menyebut jika saat ini sudah dicanangkan tahun kunjungan wisata ke Sumatera Barat atau Visit Beautiful West Sumatera 2023 dan homestay akan menjadi salah satu penggerak nantinya.
Menghadapi itu kata Doni ada dua hal yang akan dipersiapkan yaitu pertama 19 daya tarik wisata unggulan di Sumatera Barat dan kedua 20 desa wisata yang dipersiapkan untuk tampil di Sumatera Barat. Dan tahun 2022 ini pertama dinas Pariwisata Sumbar melaksanakan apresiasi homestay tingkat Sumbar.
Dikatakan Doni tahun ini Tanah Datar kembali mendapat kesempatan masuk 50 besar Apresiasi Desa Wisata Sumbar yaitu Desa Terindah Nagari Tuo Pariangan dan direncanakan akan dikunjungi langsung Menteri Pariwisata RI Sandiaga Uno bulan Juni atau Juli mendatang dan saat ini sedang dipersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Menteri atau tim penilai nantinya.
“Penilaian tahun ini beda dari tahun sebelumnya, Sandiaga Uno datang bukan sebagai Menteri melainkan sebagai tamu yang akan berwisata di Nagari Tuo Pariangan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Perhimpunan Homestay Sumatera Barat Kamsri Benti mengatakan homestay indentik dengan kegiatan kepariwisataan, dari itu Ia berharap pada pemerintah daerah, pihak swasta, niniak mamak pangku adat terjun bersama-sama menggiatkan dunia kepariwisataan di Sumatera Barat.
“Kita sebagai pengelola homestay di Sumatera Barat juga harus menciptakan homestay yang punya cirikhas tersendiri, bersih dan juga sebagai tempat edukasi bagi tamu-tamu yang menginap, inilah target yang hendak kita capai di Sumatera Barat,”ucapnya.
Turut hadir saat halal bi halal itu Anggota DPRD Tanah Datar Kamrita, Camat Batipuh Selatan Benny Yohendri, Kabit Ekraf Disparpora Isma Efrienti, Ketua GOW Tanah Datar Ny. Patty Richi Aprian, Wali Nagari Sumpur Ade Henrico dt. Saripado Nan Ketek, Ketua Harian Asosiasi Homestay Tanah Datar (ASHTAR) Yani Andra dan undangan lainnya. (Joli)