Elektabilitas Eka-Fadly Terus Naik, 62 Persen Masyarakat Tanah Datar Setuju Lanjutkan

Tanah Datar – Sejak resmi dipasangkan dengan Ahmad Fadly Suirsyam sebagai wakilnya, calon Bupati Tanah Datar Eka Putra nomor urut 2 mengalami peningkatan elektabilitas, walau angka 57,5 persen namun survey Mentari Researched menyebutkan, sekitar 62,5 persen masyarakat puas dengan kinerja pertahana.

Kepala Litbang Mentari Researched Indonesia M Barkah Lubis kepada awak media, Jumat (18/10/24) menyebutkan jika pihaknya melakukan survey dari tanggal 7 sampai 13 Oktober 2024 dengan metodologi survey dengan 1200 sample koresponden dengan margin off error diatas 3 persen.

“Populasi survey adalah masyarakat Tanah Datar yang telah memiliki hak pilih atau yang sudah menikah. Dan penarikan sample yang kami lakukan sepenuhnya secara acak dengan metode Multistage random sampling” ungkap Barkah Lubis.

Sebutnya, elektabilitas Eka Putra sebelum berpasangan dengan yang sudah berpasangan memang tidak tergoyahkan, mengunguli calon lainnya pasca survey yang dilakukan oleh Mentari Researched Indonesia.

“Elektabilitas calon Bupati dan Wakil Bupati, Eka-Fadly diangka 57,5 persen. Sedangkan Richi-Dony masih diangka 26,9 persen, 1,2 persen masih golput dan 14,4 persen masih TT/TJ atau tanda tanya. Paslon Eka-Fadly rata-rata disukai masyarakat Tanah Datar karena kinerja yang telah dilakukan oleh Eka Putra.” ungkap Barkah Lubis.

Kinerja Eka Putra sebagai pertahana, kata Barkah dinilai masyarakat dengan rasa puas sebanyak 62,5 peraen. Dan tidak puas itu diangka 23,8 persen, sangat puas 8,5 persen, sisa lainnya masih tanda tanya.

“Dalam survey periode 07-13 Oktober 2024 ini, masyarakat Tanah Datar hanya mengetahui pelaksanaan pilkada serentak 27 November ini sekitar 55,5 persen. Dan sisanya tidak mengetahui yakni sebesar 45 persen,” ucap Barkah.

Barkah Lubis menjelaskan, jika survey yang dilakukan pihaknya ini, merupakan survey dengan teknik wawancara kepada koresponden yang terpilih dan dilakukan secara mendalam dengan metode face to face.

“Kami melakukan quality control terhadap hasil wawancara secara random, dengan spot check atau mendatangi kembali. Dan tidak ditemukan kesalahan berarti,” pungkas Barkah. (Rel/Joli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *