Lima puluh kota – Tepatnya,Minggu 17 Agustus 2025,Pada saat Upacara Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang berlangsung di Kecamatan Luak berjalan dengan khidmat dan penuh semangat nasionalisme. Namun, di balik kesuksesan upacara tersebut, terselip rasa kecewa dari tim korps musik (korsik) UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak yang merasa apresiasi terhadap peran mereka datang terlambat—setelah seluruh rangkaian acara selesai.
Dimana Tim korsik yang terdiri dari puluhan siswa ini telah mempersiapkan diri selama berminggu-minggu. Mereka rutin berlatih di bawah terik matahari dan bahkan rela mengorbankan waktu belajar demi memberikan penampilan terbaik saat mengiringi prosesi upacara bendera.
Sementara itu salah seorang panitia yang sempat di hubungi awak media ini mengatakanmun, harapan mereka untuk mendapatkan penghargaan secara langsung di hadapan peserta upacara pupus karena apresiasi baru diberikan setelah upacara penurunan bendera selesai dan sebagian besar peserta telah meninggalkan lokasi.
“Kami tidak mencari pujian, tapi setidaknya diakui di depan umum saat suasana masih lengkap. Itu akan sangat berarti bagi kami,” ujar salah seorang murid anggota korsik yang enggan disebutkan namanya.
Menurut informasi yang dihimpun, para siswa korsik sempat menunggu dan berharap akan dipanggil atau disebutkan saat upacara berlangsung. Namun hingga akhir acara, tidak ada penyebutan nama maupun simbolisasi penghargaan secara formal di depan umum. Hal ini menimbulkan perasaan kurang dihargai di kalangan anggota korsik dan para pembina.
Seorang guru pembimbing yang juga tidak mau disebutkan namanya, “mengungkapkan bahwa motivasi utama siswa mengikuti korsik adalah semangat berkontribusi untuk negara, tetapi apresiasi yang tepat waktu juga menjadi penyemangat moral yang besar”.
“Anak-anak ini bukan hanya tampil di hari H. Mereka berlatih hampir setiap hari, menjaga disiplin, dan mengasah kemampuan mereka. Ketika apresiasi datang terlambat dan tidak disaksikan banyak orang, rasanya kurang bermakna,” jelasnya.
Momen ini menjadi refleksi penting bagi panitia penyelenggara upacara di masa mendatang untuk lebih memperhatikan aspek penghargaan terhadap para pendukung acara, termasuk tim korsik, pasukan pengibar bendera (Paskibra), dan petugas lainnya yang telah bekerja keras di balik layar.
Apabila ditinjau, untuk apresiasi bagi pasukan pengibar bendera ( Paskibra) dari SMK bisa diberikan di waktu yang tepat. Ini yang membuat tim korsik UPTD SMPN 1 Kec Luak merasa kecewa terhadap kekeliruan panitia kecamatan Luak dalam memberikan apresiasi kepada tim korsik UPTD SMPN 1 Kec Luak.
Apresiasi memang tak harus selalu berupa materi, namun penghargaan yang disampaikan secara terbuka dan pada waktu yang tepat bisa menjadi bentuk penghormatan terhadap dedikasi para pelajar yang ikut menjaga semangat kemerdekaan.
Sementara itu salah seorang panitia Syaiful Wahid yang sempat di hubungi awak media ini mengatakan mengatakan ,
“Terkait pemberian apresiasi memang sudah direncanakan berbeda untuk Paski dan korsik, Paski dilaksanakan pagi hari dan untuk korsik dan paduan suara sore,Dan rencana Panitia ini memang tidak umumkan.
Selaras dengan itu Camat Luhak Abrar, yang sempat dihubungi awak media ini memberikan klarifikasi “
Sesaat Acara pokok Prosesi Pengibaran Bendera Usai ,MC langsung mengumumkan bahwa , Pasukan Paski untuk tampil berbaris depan mimbar utama untuk mendengarkan apresiasi dan ucapan trima kasih dari kecamatan.ungkapnya.”
Kemudian Sementara saat penurunan bendera sorenya, direncanakan juga Apresiasi yang serupa terhadap tim korsik,Namum itu Rencana yang tidak belum di ungkapkan dari pihak Kecamatan. Dan pada saat prosesi penurunan Bendera pada sore harinya berakhir. Batu ungkapkan Apresiasi atau berupa Penghargaan kepadaTim korsik dan paduan suara dari kecamatan kecamatan dilaksanakan tutupnya (Dt,Saiful)
