PPP Kecewa Wakil Bupati Pindah Partai Terungkap Saat Mukercab

Limapuluh Kota – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Limapuluh Kota adakan Musyawarah Kerja Cabang ke 1 tahun 2022 pad Sabtu (12/11) di Mess Pemda Tarantang, Kecamatan Harau.

Musyawarah kerja cabang dengan tema “Menyongsong Suksesi Pemilihan Umum tahun 2024” tersebut, hadir Sekretatis Majelis Pertimbangan PPP Sumbar Dedrizal, Ketua OKK DPW PPP Sumbar drh. Harmen Wakil Ketua Majelis Syariah PPP Sumbar Zulkifli Datuak Rajo Mangkuto serta pengurus DPC PPP Limapuluh Kota dan anggota fraksi PPP DPRD setempat dan pengurus tingkat kecamatan hingga nagari serta kader simpatisan PPP lainnya.

Ketua Pelaksana Mukercab Asrul Aziz mengatakan Mukercab adalah salah agenda wajib kepengurusan DPC PPP Limapuluh Kota dengan memanfaatkan anggaran yang bersumber dari dana partai bantuan pemerintah.

Sedangkan Ketua DPC Limapuluh Kota Haji Emrizal Jalinus mengatakan, kepengurusan baru partai sampai saat ini masih solid dan berjalan dengan baik. Terkait pemilihan 2024 mendatang, mengingatkan kader agar bisa secara bersama-sama mempertahankan satu kursi PPP dari Dapil 2 Sumbar.

“PPP sebagai partai islam harus merumuskan program kerja ,yang kebih kongkrit mewujudkan kembali kejayaan PPP tahun 1999 serta dapat menentukan dan mengusulkan siapa yg akan diapungkan jadi Capres dan Cawapres, gubernur, serta bupati Limapuluh Kota kedepan. Target kita menang, mempertahankan kursi yang ada (DPR-RI) dan menambah anggota DPRD di daerah. Ini perlu kerja keras kita bersama. Insha Allah, PPP bisa menang,” ujar Haji Emrizal Jalinus.

Sedangkan, pengurus DPW, yakni Ketua OKK DPW PPP Sumbar drh Harmen turut menyinggung penumpang partai tersebut yang pindah partai.

“Pada 2020 lalu, PPP bersama partai koalisi sukses menang Pilkada. Seorang bukan kader PPP, sukses kita antar bersama-sama menduduki jabatan Wakil Bupati Limapuluh Kota. Tapi, dalam perjalannya, beliau malah pindah ke partai lain. Kita sangat menyayangkan sikap pejabat publik yang seperti ini,” ujar Wakil DPRD Limapuluh Kota periode 2009-2014 tersebut.


Hal tersebut, juga diungkapkan kader lain, yakni Novi Yuliasni Datuak Paduko Rajo. Dirinya sangat menyayangkan hal tersebut apalagi tidak adanya komunikasi dengan PPP loncat pagarnya Wakil Bupati Limapuluh Kota ke partai lain.

“Pada awal masuk ingin diusung oleh PPP segala upaya dilakukan untuk dapat restu dari partai. Namun ditengah perjalanan setelah jadi pejabat teras Pemda Limapuluh Kota, pejabat tersebut pergi tanpa pamit apakah yang dijadikan contoh pemimpin masa datang Limapuluh Kota,” ujarnya. (Joli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *