Tim Observasi TPPKK Pusat Turun, Nagari Tapi Selo Lampu Hijau


Tanah Datar | kabarkinisite.com – Tim Observasi dari Tim Penggerak PKK Pusat (Nasional) lakukan observasi terkait pilot project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara Tanah Datar, Rabu, (11/10) di nagari tersebut.

Sebelum bertolak ke Nagari Tapi Selo rombongan disambut Ketua TPPKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra di Gedung Indo Jolito Batusangkar.

Ketua Bidang IV TPPKK Pusat sekaligus ketua rombongan Nana Syafrizal usai ekspos yang disampaikan ketua Pokja IV TPPKK Nagari Tapi Selo menyebutkan dari hasil ekspos yang disampaikan dan juga bahan serta video yang telah dikirimkan ke pusat bahwa pilot project GKSTTB Nagari Tapi Selo ini sudah lampu hijau.

Sementara tujuan observasi lapangan langsung ke Nagari Tapi Selo disampaikanya untuk melihat langsung bagaimana data vaktual apakah disini benar dilaksanakan pilot project GKSTTB sesuai yang diusulkan.

“Dari data yang kami catat yang pertama kami melihat bagaimana Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), jadi disini memang berangkat dari masalah, dari itu diinformasikan kepada kita semua, kepada OPD dan pemangku kepentingan bahwa saat ini kita bukan lagi berlomba, beda dari sebelum-sebelumnya, “ujar Nana.

Nana menyampaikan yang lolos tahap penseleksian ini memang lokus-lokus yang berangkat dari permasalahan dan di GKSTTB ini ada sembilan permasalahan dilapangan yang bisa dijadikan pilot project, yang artinya TPPKK, OPD dan elemen masyarakat bersinergi untuk membangun daerah.

“Ada 179 lokus di 25 provinsi di Indonesia yang melaksanakan pilot project ini, dan Kabupaten Tanah Datar salah satu yang lolos tahap I dan alhamdulillah tiga kali melakukan konfirmasi, validasi, entri data dan wawancara secara virtual sehingga lokus ini layak untuk kami lakukan observasi lapangan, “ucapnya.

Nana menambahkan dari 179 lokus di 25 provinsi ini kemudian disaring lagi menjadi 15 provinsi, 39 lokus dan di Sumatera Barat ada 4 lokus dan terbanyak untuk wilayah Sumatera.

“Di Tanah Datar kami lihat ada beberapa inovasi seperti PHBS dimana sudah tidak menggunakan WC cemplung atau jamban lagi, rumah gizi, jamban sehat, stiker bebas asap rokok dan lainnya yang nanti akan kami lihat langsung,”ulasnya.

Pada kesempatan itu dari hasil penilaian sebelumnya Nana berikan gambaran ibarat traffic light maka lokus GKSTTB Nagari Tapi Selo sudah berwarja hijau artinya lanjut terus dan akan ada tahap penilain selanjutnya dan beberapa point yang masih perlu perbaikan.

Bupati Tanah Datar yang diwakili Sekretaris Daerah Iqbal Ramadi Payana menyampaikan ucapan selamat datang di Tanah Datar Luhak Nan Tuo kepada Tim Observasi Nasional Pilot Project GKSTTB dan ucapatan terima kasih karena telah memilih Tanah Datar tepatnya Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara sebagai lokus kegiatan.

“Terima kasih tim observasi pilot project GKSTTB yang telah menunjuk Kabupaten Tanah Datar tepat Nagari Tapi Selo sebagai lokus objek, semoga ini dapat merubah pola hidup masyarakat menuju PHBS dan tidak ada lagi WC cemplung, rumah-rumah warga yang bebas asap rokok dan juga dapat memenuhi sembilan indikator yang ditetapkan tim observator, “ucapnya.

Wakil Ketua Pokja IV TPPKK Kecamatan Lintau Buo Utara Roza dalam ekspos yang disampaikannya disebutkan beberapa inovasi yang dilahirkan guna mendukung pilot project GKSTTB tersebut seperti Rumah Sehat Singgah Gizi (Ruma Sizi), Tapi Selo Bebas Asap Rokok (Tapsel Berok).

Pergunakan Jamban Sehat Keluarga Sejahtera (Perjasera). Upaya yang telah dilakukan yaitu membongkar jamban cemplung dan membangun jamban sehat di rumah-rumah warga melalui bantuan Dinas PUPR Kabupaten Tanah Datar.

Sementara itu Ketua TPPKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra saat mendampingi tim observasi kunjungan lapangan menyampaikan jika TPKK di desemua tingkatan dari kabupaten hingga jorong harus terus melengkapi data dan juga dokumentasi kegiatan.

“Saat ini kita masih lemah di data kegiatan dan dokumentasi, walau kegiatan banyak dilakukan namun tidak terdata dan terdokumentasi dengan baik, sehingga pada saat dibutuhkan kita sering kewalahan, “ujarnya.

Dari itu Ny. Lise Eka Putra berharap semua kader dan pengurus TPPKK untuk disiplin dan melengkapi data, dokumen dan dokumentasi serta memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan berbagai kegiatan PKK, karena keberadaan PKK sebagai organisadi sosial sangat dibutuhkan dalam membantu program pemerintah. (Joli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *