Payakumbuh — Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila berlangsung khidmat saat digelar di halaman kantor Wali Kota Payakumbuh, Kamis (1/6).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda, dan upacara dihadiri Unsur Forkopimda, ASN, Ormas, Tokoh Masyarakat, dan tamu undangan lainnya.
Pj. Wako Rida membacakan amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyebut Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa, dan dalam bernegara.
“Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia ini berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan. Globalisasi dan interaksi antarbelahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan. Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antarnilai-nilai, dan rivalitas antarideologi,” kata Rida.
Rida menyampaikan kalau ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Revolusi Industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, dalam berinteraksi dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara.
“Ketika konektivitas 5G melanda dunia, maka interaksi antardunia juga akan semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini,” tuturnya.
Menghadapi semua ini, kata Rida, perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Diperlukan cara-cara baru yang luar biasa, memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama Revolusi Industri 4.0. Dan, sekaligus Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berke-Indonesia-an.
“Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju yang kita cita-citakan. Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Selamat membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” pungkasnya.
Dilansir dari beberapa sumber, tema Harlah Pancasila tahun ini adalah “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”, para peserta upacara diimbau untuk menghayati bahwa Pancasila menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan semangat yang melekat pada bangsa Indonesia yang mampu memupuk solidaritas dan kepedulian pada sesama. Gotong royong mengajarkan semua untuk saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama tanpa memandang perbedaan sosial, agama, dan budaya.
Dalam konteks membangun peradaban, gotong royong memegang peran penting dalam menghasilkan peradaban maju dan berkelanjutan. Dengan demikian dibutuhkan partisipasi aktif dari setiap individu. Sebab, kita tidak bisa mengandalkan satu pihak atau kelompok dalam mencapai tujuan bangsa.
Semangat gotong royong juga diperlukan dalam pembangunan global. Pada zaman yang kian terhubung, setiap negara semakin bergantung dan saling mempengaruhi. Oleh karenanya, bangsa Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan melalui gotong royong. Dengan semangat gotong royong tersebut bangsa Indonesia kemudian dapat mengatasi masalah yang ditemui secara bersama-sama serta menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk seluruh dunia. (Joli)