2 Hari Usai Saudaranya. dimakamkan.Mayren Hemfy.”Ungkapkan kekecewaan nya,” Pada Perangkat Nagari Pangkalan

Pemindahan Tenda

Limapuluh kota |Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80 .
Jorong Pasar Baru Kenagarian Pangkalan mengadakan acara Orgen tunggal Rabu 20/8/25,Dengan mengundang Artis kim dari Payakumbuh .

Dentuman suara keras dan Bass musik dari orgen tunggal serta lantunan suara Penyanyi yang begitu menggema pada saat itu membuat seluruh pengunjung larut dalam kegembiraan.
Suasana ini menunjukkan kegembiraan dan antusias masyarakat dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 80.

Namun di balik kegembiraan itu semua, Ada salah satu kelurga dari Jorong Pasar Baru tersebut yang tidak bisa menikmati enak nya dentuman musik,dan lantunan lagu dari Penyanyi Orgen Tersebut.lantaran di depan arena acara tersebut baru saja ada kemalangan.

Hal ini di diungkapkan oleh seorang Tokoh Masyarakat Nagari Pangkalan Mayren Hemfy. SH.MH.
Menurut Bapak Mayren memapar pada awak media lewat WhatsApp bahwasanya,”

Pada hari Senin tanggal 18/8/25 Barusan saudara kandungnya Asri Jon kenedi meninggal dunia di RS Eka hospital Pekanbaru,Kemudian Almarhum di kebumikan di Nagari Pangkalan.

Senin sore setelah selesai sholat ashar & jenazah di sholatkan di masjid Al-ikshan Pangkalan , setelah sholat jenazah di makamankan di Pemakaman bepak persukuan pitodas.terang pak Reren sapaan beliau di Nagari Pangkalan.

Dengan kata lain ulas Reren, “Baru dua hari Saudara kami di antar ke pandam Pekuburan,Dimana seluruh kelurga kami dalam keadaan berduka dan masa berkabung.Namun pihak Pemerintahan dari Jorong Pasar Baru Kenagarian Pangkalan,Tanpa ada pertimbangan terus saja mengadakan acara besar _ besaran di depan rumah duka,
Sementara acara tersebut tidak memiliki izin keramaian dari Polsek Pangkalan. Tetapi mereka tetap melansungkan orgen tunggal terserah,Jelas nya.
“Dimana Hati Nurani mu Hai orang-orang yang bergembira Ria di depan Rumah kelurga yang sedang berduka ungkap kekecewaan Mayren yang mewakili ungkapkan keluarga besarnya pada Awak media ini”.

Kemudian Mayren menambahkan,”
Sikap Perangkat Nagari Atau wali Jorong Pasar Baru Kenagarian Pangkalan selaku penanggung acara,Tidak ada lagi Raso Jo Pariso (Tenggang Rasa) dalam bermasyarakat dan sudah bertentangan dengan norma sosial & etika kemanusian , karena tidak menghargai keluarga yang sedang berduka,menimbulkan keresahan dan ketersinggungan di masyarakat,ucap mantan ketua pelaksana Potang Balimau Nagori Pangkalan.

Lebih lanjut Reren menambahkan,Hal ini sangat bertetangan dengan
12 Larangan bagi para perangkat Desa,
Sesuai dengan UU No 6 Tahun 2014 fadal 51 tentang Desa, diantaranya,

  • Merugikan kepentingan umum
  • ⁠Membuat keputusan in yang menguntungkan diri sendiri,keluarga ,atau golongan
  • ⁠Menyalahgunakan wewenang tugas,Hak,dan/atau kewajiban
  • ⁠melakukan tindakan diskriminatif
  • ⁠melanggar sumpah/janji jabatan,tutup Mayren.

Setelah awak media ini mencoba meng konfirmasi kan hal kepada Perangkat Nagari ,Atau Wali Jorong Pasar Baru
Ibuk. Muliyati. S.Pd.lewat udara tentang hak tersebut. Ibuk Muliyati .S.Pd.menerangkan,”setelah Kami mendengar ada nya kemalangan dari Pak Reren,Sebagai Wali Jorong langsung berpikir atas kondisi ini lantaran undangan dan susun acara sudah terencana dari awak bersama sama dengan Pemuda.

Namun setelah selesai pemakam Almarhum,Senin malamnya kita Sebagai wali Jorong mencoba berkomunikasi dengan buk Neli Kakak Pak Reren lewat telepon,karena Buk Neli dan semua keluarganya saat itu sedang tidak ada di Payakumbuh,dan Rumah dalam keadaan terkunci,Dalam percakapan itu dengan buk Neli i,Aku buk jorong Muliyati,Ingin mempertanyakan dan mendiskusikan tentang acara yang telah dirancang bersama sebelum hari H, sementara Buk Neli juga termasuk unsur seorang Panitia bersama Ipra keponakan Pak Reren.
Dalam percakapan itu Buk Neli menjawab,Lansungkan saja lah acara tersebut ungkap Buk Jorong.
Namun Pagi Selasa 19/8/25, Panitia dapat teguran dari pak Reren,Agar tempat acara di pindahkan.
Setelah mendapat kan teguran tersebut,Buk Mul sapaan akrab wali jorong , Berkomunikasi dengan Buk Neli Via telepon,Supaya Buk Neli bisa datang dan berdiskusi di arena kelosi yang direncakan,Namun dari balik Telepon Buk Neli menjawab, Batalkan saja Acara tersebut,
Dengan situasi yang agak rumit ini Pihak kepolisian mencoba memediasinya,sementara Buk Neli tidak mau datang ke lokasi.

Buk Mul selaku wali jorong mengemukakan pada pihak kepolisian bahwa perencanaan acara ini sudah dari awal dan membutuhkan biaya yang besar,Dan dana ini didapat dari Sumbangan Masyarakat.Apalagi Orgen tunggal sudah di pesan dan Sumbangan hadiah sudah terkumpul,kalau acara ini dibatalkan tentu orderan atau Biaya Orgen tunggal yang sudah dipesan siapa yang bayar.
Dan Hal ini di coba di mediasi oleh pihak kepolisian kepada Keluarga Pak Reren,Kalau seandainya acara ini Gagal siapa yang akan menanggung biaya ini semua.
Dan akhirnya pihak kepolisian yang mencoba memediasi ini. Dan mendapat kan jawaban bahwa keluarga Pak Reren tidak tahu menahu tentang Semua pembiayaan itu.

Dalam kondisi yang sangat rumit beberapa solusi di coba direncakan kan oleh panitia yang ada.
Pada saat Pendekorasian Panggung di arena ,sementaea waktu sudah agak Mendesak.Buk Mul ingin Menemui Neli langsung ke Rumahnya,Namun di larang oleh Pemuda.
Kalau Buk Jorong datang ke Rumah Neli akan lebih baik kami ikut bersama,jawab pemuda ungkapkan buk Mul, sesungguhnya yang di mau Pemuda adalah Bahwa Buk Neli datang Ke lokasi acara.
Mendengar Pemuda akan ikut datang Buk Neli,kalau seandainya buk Buk Mul datang ke rumah Buk Neli.Buk Mul langsung membatalkan niatnya menjupai Buk Neli di rumah,sebab dalam pikirannya bisa saja terjadi perdebatan hangat dan Potensi Ribut.maka solusi lain pun dicari.

Dengan undangan sudah tersebar dan dan tidak waktu untuk mengumumkan penggagakan acara serta hadiah sudah menumpuk,dan secara normal acara tidak bisa ditunda lagi.
saat peserta Paginya Rabu 20/8/25.Melihat masyarakat dan Group DramBand sudah datang.maja panitia mencari alternatif lain,dengan memindahkan atau menggeser tempat acara dari tempat awal ke tempat lain yang berjarak 50 meter dari tempat semula dengan solusi,Nanti pada saat DramBand sampai tepat di depan rumah duka,bunyi musik di hentikan,Dan bisa di bunyikan lagi selepas harapan Rumah duka,Dan pada malam harinya walau keadaan terpaksa Acara Kim pun jua di adakan atas permintaan Masyarakat.

Bukan berarti Panitia tidak Ada Empati dan toleransi terhadap situasi ini,Namun kondisi ini sangat rumit dalam waktu yang sangat sempit.yang membuat panitia berdiri di persimpangan,tutup buk Jorong Pasar Baru ini.

Sementara itu awak media mencoba menghubungi Wali Nagari Pangkalan Lewat Panggilan dan SMS WhatsApp belum dapat jawaban. (Dt. Saiful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *