Tanah Datar – Sebanyak 143 orang Bakal Calon (Balon) Wali Nagari dari 19 Nagari yang ada di Tanah Datar, hari ini mengikuti proses pelaksanaan seleksi Bakal Calon yang lebih dari 5 orang. Pelaksanaan seleksi tersebut digelar pada Senin (14/8/2023) di Gedung FEBI Kampus II UIN Batusangkar tersebut.
Dalam laporannya, Sekda Iqbal Ramadi Payana selaku ketua pelaksana pemilihan mengatakan tahapan pemilihan wali nagari secara serentak di kabupaten Tanah Datar telah dimulai dari tanggal 12 Mei sampai pada 13 November 2023 mendatang dan untuk seleksi bakal calon wali nagari yang lebih dari 5 orang dilaksanakan dari tanggal 14-16 Agustus 2023 ini.
Dikatakannya, pelaksanaan pemilihan wali nagari serentak di Kabupaten Tanah Datar akan dilaksanakan di 54 dari 75 nagari yang ada di Tanah Datar dan terdapat 19 nagari yang bakal calon wali nagarinya lebih dari 5 orang.
”Seleksi ini tujuannya untuk memenuhi amanat peraturan yang berlaku yang menyatakan dalam hal bakal calon wali nagari yang memenuhi persyaratan administrasi lebih dari 5 (lima) orang, maka panitia pemilihan kabupaten melakukan tes tertulis dan wawancara,” terang Iqbal.
Selain tes tertulis dan wawancara, tambah Iqbal, seleksi juga akan mempertimbangkan kriteria, yaitu pengalaman bekerja dibidang pemerintahan, tingkat pendidikan, usia dan pengalaman berorganisasi di kelembagaan masyarakat.
Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE,MM. dalam arahannya saat membuka pelaksanaan seleksi tersebut menyampaikan rasa bangganya atas prilaku disiplin yang diperlihatkan oleh seluruh peserta seleksi.
“Hari ini saya merasa sangat bangga, karena para peserta seleksi bakal calon wali nagari sudah menunjukkan sikap disiplin waktu terhadap jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia seleksi. Semoga ini bertahan untuk ke depannya, siapa tahu nanti bapak dan ibu terpilih menjadi wali nagari disiplin waktu yang paling diutamakan. Itu merupakan kunci kita untuk sukses dalam memimpin, baik di nagari, didaerah atau dimanapun,” kata Bupati Eka Putra.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan bahwa seleksi Balon Wali Nagari ini akan melibatkan unsur dari Akademisi, Birokrat, MUI, LKAAM, Bundo Kanduang dan unsur pemerintahan. Hal ini dilakukan karena di Sumatera Barat berlaku adat salingka nagari dan falsafah Adat Basandi Syara’ dan Syara’ Basandi Kitabbullah.
Dikatakannya, seleksi yang dilakukan hari ini juga merupakan amanat dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dilakukan oleh tim khusus dari berbagai unsur yang bekerja secara independen.
“Kami yakin dan percaya bahwa seluruh peserta seleksi hari ini merupakan orang-orang terbaik di nagari masing-masing dan telah mempersiapkan diri untuk mengabdi dan membangun di nagari bapak ibu masing-masing. Namun dalam berkompetisi pasti ada yang lolos dan ada yang tidak lolos, untuk itu Saya ingatkan yang bisa menolong bapak ibu hari ini adalah diri sendiri dan Allah, jangan dengarkan isu dan gosip yang beredar diluar bahkan sempat ada yang melapor bahwa akan ada salah satu calon yang tidak diloloskan. Itu tidak benar, bapak ibu lihat tangan Saya, tangan kanan Saya ini yang akan bertandatangan dan tujuannya cuma dua, satu untuk membawa Saya ke Surga dan satunya lagi akan membawa Saya ke Neraka. Yakinlah, tidak akan ada yang terzolimi pada saat seleksi ini, jadi persiapkan diri bapak dan ibu dengan baik, niatkan karena Allah untuk mengabdi kepada masyarakat, Insya Allah kalau niat bapak ibu ikhlas pasti akan lolos dalam seleksi ini,” kata Bupati Eka Putra sambil mengangkat tangan kanannya dihadapan seluruh peserta dan disambut tepuk tangan yang gemuruh dari seluruh peserta.
Lebih lanjut, Bupati Eka Putra juga berharap kepada para peserta untuk tidak berkecil hati seandainya tidak lolos dalam seleksi kali ini, karena masih banyak peran dan jalan yang bisa diambil untuk mengabdi kepada masyarakat, dan kepada pemerintah. Dan kepada yang lolos ke tahapan berikutnya juga diminta untuk menjalankan proses kampanye dengan badunsanak.
“Jangan ada yang melakukan kampanye hitam, jangan ada yang melakukan fitnah, jangan saling menjatuhkan. Kita tahu di nagari, kita semua adalah badunsanak (bersaudara), berkeluarga, untuk itu jangan sampai rusak tali silaturahmi karena proses Pilwanag ini,” pesannya.
Sementara, kepada panitia bidang seleksi juga diingatkan untuk bekerja secara objektif, akuntabel, independen dan tanpa adanya kepentingan dalam tahapan ini. (Joli)