Tanah Datar – Bupati Tanah Datar Eka Putra, Kamis (5/5) hadiri sekaligus membuka secara langsung Musyawarah Besar (Mubes) X perantau se Indonesia Nagari Simawang kecamatan Rambatan di SDN 02 Balai Gadang Nagari Simawang.
Pada kesempatan itu juga hadir anggota DPRD Tanah Datar, Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar, Camat Rambatan beserta Forkompimca, Ketua DPP Simawang Saiyo Prof. DR. Hj. Nurhayati Hakim, Ketua DPC Simawang Saiyo se Indonesia, Wali Nagari Simawang beserta ketua KAN, BPRN, angku-angku, niniak mamak, dan tokoh masyarakat lainnya.
Berkaitan dengan kegiatan Mubes X Nagari Simawang Bupati Tanah Datar Eka menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas terlaksananya Mubes ini. Karena melalui mubes ini selain akan dilakukan pemilihan pengurus yang baru untuk 4 tahun kedepan, sekaligus juga akan merancang program kerja pembangunan nagari berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada.
“Kami berharap, hasil mubes dan program kerja pembangunan nagari dan permasalahan yang dibahas nanti dapat disampaikan kepada pemerintah daerah, sehingga nanti bisa disinkronkan dengan perencanaan pembangunan daerah,” sampai Bupati.
Lebih jauh disampaikan Eka Putra, pemerintah daerah sangat mengapresiasi terhadap kontribusi dan dukungan percepatan pembangunan Tanah Datar baik secara langsung, sehingga perantau bisa dikatakan sebagai salah satu pilar pembangunan di Kabupaten Tanah Datar.
“Sumbangsih perantau baik pemikiran, perhatian, saran dan bantuan materi sangatlah berarti bagi masyarakat Tanah Datar, tidak sedikit masjid, mushalla, bantuan pembangunan sekolah, pemberian bea siswa, aksi sosial yang dilakukan oleh perantau baik secara perorangan maupun kelompok,” kata Bupati.
Tidak itu saja, Eka Putra juga menginginkan antara perantau dan masyarakat nagari semakin kompak, solid dan saling bahu membahu dalam membangun nagari juga kabupaten Tanah Datar secara menyeluruh.
Dikatakan Bupati, saat ini pemerintah terus berupaya untuk mewujudkan visi dan misi kabupaten Tanah Datar yang menjadi arah tujuan pembangunan kedepan yaitu terwujudnya kabupaten Tanah Datar yang madani berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. “Untuk mewujudkan ini, kami butuh dukungan seluruh masyarakat Tanah Datar baik yang di ranah maupun yang di rantau,” tambah Bupati.
Dikesempatan itu, Bupati Eka Putra juga berharap 10 program unggulan pemerintah Kabupaten Tanah Datar seperti bajak gratis, program satu rumah satu hafizh dan yang lainnya bisa mendapatkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga manfaatnya juga bisa dinikmati tanpa terkecuali masyarakat Nagari Simawang.
“Khusus program satu rumah satu hafizh, mimpi Saya pada saat negara Indonesia menyambut 100 tahun kemerdekaannya pada tahun 2045 nanti, masyarakat di Tanah Datar sebagian besar adalah seorang hafizh,” pungkas Eka Putra.
Sementara ketua DPP Simawang Saiyo Prof. DR Nurhayati Hakim mengatakan bahwa perantau Simawang Saiyo pertama kali melaksanakan mubes pada tahun 1982 dan selanjutnya selalu konsisten setiap 4 tahun sekali dan sekarang adalah Mubes yang ke X.
Menurutnya, mubes perantau Simawang Saiyo ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi dan juga untuk membantu pemerintahan nagari didalam melakukan pembangunan. Selain itu, juga untuk membahas berbagai permasalahan yang ada di nagari.
“Hasil nyata dari mubes Simawang Saiyo adalah hadirnya lembaga pendidikan mulai dari tingkat SMP sampai SMA baik negeri dan swasta, serta pesantren yang ada saat ini,” ujar Nurhayati Hakim.
Dikatakan Nurhayati Hakim, pada mubes kali ini ada beberapa permasalahan yang akan dibahas, diantaranya ada rencana membangun pesantren yang lebih megah dan unggul. Selain itu juga ada permasalahan tapal batas dengan kabupaten Solok, pasar Ombilin yang saat ini selalu menyumbangkan kemacetan, serta ruas jalan menuju jorong Badui.
“Kami berharap semua program yang sudah kami konsep dapat diselesaikan pada mubes kali ini, dan hasilnya segera akan kami laporkan kepada bapak Bupati,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wali Nagari Simawang Firman Malin Panduko, dia berharap semua permasalahan yang ada di nagari Simawang dapat diselesaikan dengan cepat, termasuk masalah jalan dan juga tapal batas.
Selain itu, Firman juga mengharapkan beberapa ruas jalan yang ada di nagari Simawang diturunkan statusnya menjadi jalan nagari. Hal ini dimaksudkan agar dibangun dengan menggunakan dana nagari, karena selama ini statusnya merupakan jalan kabupaten. (Joli)